BALIKPAPAN, Cakrayudha-hankam.com – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Balikpapan kini menghadapi masalah serius terkait ruangan yang overload. Kondisi ini disebabkan oleh terus bertambahnya tahanan baru yang dipindah ke Rutan tersebut.
Kepala Rutan Kelas IIA Balikpapan, Agus Salim, mengungkapkan bahwa jumlah warga binaan saat ini sudah mencapai ribuan, jauh melebihi kapasitas.
“Saat ini, total warga binaan di Rutan Balikpapan mencapai 1.180 orang,” ujarnya kepada Kaltim Post pada Sabtu (12/10).
Menurut Agus, kapasitas maksimal Rutan Balikpapan sebenarnya hanya 350 orang. “Dengan demikian, sekarang sudah terjadi overload hingga 300 persen,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa meskipun ada program pembebasan bersyarat, hal itu belum cukup mengatasi masalah overload lapas.
“Program pembebasan bersyarat tidak mampu mengimbangi jumlah tahanan baru yang terus masuk,” jelas Agus.
Selain itu, Agus juga menyebut bahwa setiap minggu rutan menerima 10 hingga 20 tahanan baru. “Sebagian besar tahanan dikirim dari pihak kepolisian seperti Polda Kaltim, Polres, dan Polsek Balikpapan ke Kejaksaan Negeri Balikpapan, sebelum dititipkan ke rutan,” tambahnya.
Agus menekankan bahwa kasus narkoba menjadi masalah utama di Rutan Balikpapan. “Sebagian besar narapidana terjerat kasus narkoba, terutama pengguna atau pemakai,” ungkapnya.
Menurut Agus, banyak dari mereka yang hanya pengguna dan dihukum cukup lama, hingga 5-6 tahun. Hal ini berkontribusi pada kondisi kapasitas ruangan yang penuh di rutan.
Menurut Agus, banyak dari mereka yang hanya pengguna dan dihukum cukup lama, hingga 5-6 tahun. Hal ini berkontribusi pada kondisi kapasitas ruangan yang penuh di rutan.
Agus juga menekankan bahwa banyak tahanan narkoba adalah pengguna, bukan pengedar. “Saya rasa, jika pengguna narkoba direhabilitasi saja, kapasitas rutan tidak akan sepadat sekarang,” tegasnya mengakhiri perbincangan bersama awak media.(Red)
