JAKARTA, Cakrayudha-hankam.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap dua warga negara Yaman yang mencoba menyelundupkan narkoba jenis katinon seberat 3.896 gram. Barang haram itu dikirim dari Singapura.
“Kedua pelaku bertindak sebagai perantara dan penerima,” kata Deputi Penindakan BNN I Wayan Sugiri dalam jumpa pers di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa, 14 Januari 2025.
Wayan mengatakan terbongkarnya penyelundupan narkoba itu berawal dari laporan petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta. Dia mengatakan narkoba jenis katinon itu dikirim dari Singapura dan diterima oleh WN Yaman berinisial A pada Rabu, 1 Januari 2025.
Selain itu, ujar Wayan, ketika menangkap pelaku, BNN juga berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi. Berdasarkan penelusuran petugas, A rencananya akan menyerahkan paket narkoba itu kepada rekan satu negaranya berinisial M.
“Tim gabungan berkat bantuan Ditjen Imigrasi menangkap M dua hari setelah terungkapnya upaya penyelundupan,” ujar Wayan. M ditangkap saat berada di sebuah hotel di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, pada Jumat, 3 Januari 2025.
Kepala BNN Marthinus Hukom mengatakan terungkapnya penyelundupan narkoba lintas negara di awal tahun 2025 menjadi perhatian serius lembaganya. Dia mengatakan Indonesia masih jadi pasar narkotika oleh jaringan global.
Selain menangkap dua WN Yaman, Marthinus mengatakan BNN juga memutus distribusi narkoba lintas negara yang dikendalikan dari Thailand. Dalam kasus ini, ujar dia, otak pengendalinya merupakan WNI yang bermukim di negara gajah putih itu.
Terbongkarnya dua kasus distribusi narkoba lintas negara ini terjadi dalam waktu yang bersamaan. Untuk itu, Marthinus menekankan peran kolaborasi antar lembaga, seperti Bea Cukai, Ditjen Imigrasi, dan Kementerian Imigrasi serta Lembaga Pemasyarakatan.
“Sebab harus kita akui bahwa jaringan distribusi narkoba juga melibatkan beking dari aparat, ini harus kita akui dan berantas bersama,” katanya dalam jumpa pers yang sama.
Katinon merupakan narkotika golongan I berdasarkan UU Narkotika. Zat ini berasal dari tanaman Kat atau Catha edulis alias Sirih Arab. Selain itu, katinon juga bisa dibuat secara sintetis. Orang yang mengonsumsi zat ini bisa mengalami peningkatan tekanan darah bahkan sampai mengalami stroke, halusinasi, depresi, hingga gangguan kejiwaan. (Red-033)
Editor: EH056