NGAWI, Cakrayudha-hankam.com –
Jenazah seorang wanita ditemukan dalam koper merah di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (23/1/2025), Korban yang belakangan diketahui bernama Uswatun Khasanah (29) merupakan seorang ibu tunggal dengan dua anak yang tinggal di Kabupaten Blitar. Kepala Polsek Garum AKP Punjung Setyo memastikan identitas korban, yang dipastikan sebagai warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Uswatun Khasanah adalah seorang perempuan pekerja keras yang menjadi tulang punggung keluarganya. Meski berstatus orangtua tunggal dengan dua anak, dia terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
“Meskipun dia single parent, Uswatun tetap bertanggung jawab terhadap anak-anaknya dan keluarganya,” ujar Kepala Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Nahroni.
Uswatun bekerja di Tulungagung sebagai tenaga penjualan produk kosmetik dan hampir setiap minggu pulang ke Blitar untuk menjenguk anak-anaknya serta keluarganya. Bahkan, dia tengah membangun rumah di dekat rumah neneknya di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
“Rumahnya hampir selesai dibangun. Bahkan dia mampu membeli mobil Suzuki R3 untuk mondar-mandir dari Tulungagung ke Blitar,” ungkap Nahroni. Namun keberadaan mobil korban masih belum diketahui
Keluarga kehilangan Ayah korban, Nur Khalim, mengatakan bahwa ia sangat terkejut saat mendengar kabar tentang penemuan jasad anaknya. “Saya dikabari oleh Kepala Desa Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya,” ujarnya. Meski telah berpisah, hubungan mereka tetap baik dan Nur Khalim selalu berkomunikasi dengan Uswatun setiap kali dia pulang ke Blitar.
Uswatun diketahui terakhir kali pergi pada Jumat (17/1/2025) dan mulai tidak bisa dihubungi pada Senin (20/1/2025). “Terakhir bertemu sekitar seminggu yang lalu. Setiap dia pulang, selalu mampir ke rumah saya,” tambah Nur Khalim.
Jenazah Uswatun ditemukan dalam keadaan mengenaskan, dengan beberapa bagian tubuh, seperti kepala dan kaki, yang belum ditemukan. Polisi mengungkapkan bahwa barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, termasuk koper, pakaian, gelang, dan sandal, tengah diselidiki lebih lanjut.
“Kami menemukan resapan darah pada tubuh korban, yang menunjukkan adanya kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” ujar Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan.
Dugaan sementara, Uswatun menjadi korban pembunuhan yang disertai dengan mutilasi. Polisi juga mencatat adanya ciri-ciri khusus pada korban, seperti tindik di perut dan tahi lalat di atas pinggang kiri, yang memudahkan identifikasi.
Pesan terakhir di media sosial Sebelum kejadian tragis ini, pada November 2024, Uswatun sempat mengunggah pesan doa untuk anak-anaknya melalui akun TikTok pribadinya. “Ya Allah kutitipkan segala urusan anakku kepada-Mu… berikan takdir terbaik untuk anakku, wujudkan harapan dan mimpinya di waktu yang tepat,” tulis Uswatun dalam unggahannya.
Saat ini, polisi masih melanjutkan penyelidikan untuk mengungkap pelaku di balik tragedi ini. Proses pencarian bukti dan pengumpulan informasi terus dilakukan, baik di Ngawi, Blitar, maupun Tulungagung, guna mengungkap fakta-fakta baru terkait pembunuhan yang menyayat hati ini.
Sementara itu, jenazah Uswatun telah dimakamkan di pemakaman umum Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Keluarga dan kerabat menggelar tenda sebagai tempat pelayat untuk memberikan penghormatan terakhir kepada perempuan yang penuh dedikasi terhadap keluarganya ini.(Red-033)
Editor: EH056