Wednesday, January 22, 2025
BerandaBudayaMaharaja Kutai Mulawarman Gelar Global Award, Dorong Pelestarian Budaya Nusantara

Maharaja Kutai Mulawarman Gelar Global Award, Dorong Pelestarian Budaya Nusantara

Surabaya, Cakrayudha-hankam.com – Maharaja Kutai Mulawarman, DYMM Prof. Dr. M.S.P.A. Iansyah Rechza. FW., Ph.D menggelar kegiatan Global Award The Book of Record 2025 di lantai 11 Grand Empire Palace, Surabaya, Rabu (15/1/2025) malam.

Kegiatan ini diinisiasi bersama Yayasan Cakra Yudha Indonesia, Lembaga Pelindung Pelestari Budaya Nusantara (LP2BN), dan Pasopati Cakra Nusantara Foundation ini memberikan apresiasi kepada para tokoh yang berjasa diberbagai bidang.

Kerajaan Dolo Sulawesi, Sadri Datupamusu mengatakan bahwa ditengah arus globalisasi yang semakin deras, tantangan terhadap keberlanjutan budaya Indonesia menjadi besar.

Menurutnya, pentingnya menjaga dan memajukan kebudayaan Indonesia yang kian tergerus oleh pengaruh budaya asing, khususnya dari Korea.

“Budaya yang ada di Indonesia ini masih kurang berkembang. Padahal, dengan upaya yang tepat, kebudayaan kita bisa lebih maju dan dikenal dunia,” ujarnya saat ditemui wartawan Cakra Yudha Hankam, disela-sela kegiatan tersebut.

Sadri menjelaskan bahwa ancaman yang dihadapi saat ini adalah masuknya film dan musik asing yang telah meresapi berbagai kalangan, khususnya generasi muda bangsa. Menurutnya, ini membuat elemen budaya lokal semakin terpinggirkan.

“Kita lihat sendiri, budaya asing sangat kuat memengaruhi generasi muda. Bahkan, banyak dari mereka yang mulai melupakan kebudayaan asli Indonesia,” jelas Raja Dolo Sulawesi Selatan.

Raja Sadri menuturkan bahwa melalui kegiatan global Award ini merupakan peluang emas untuk memperkenalkan budaya Indonesia lebih luas.

“Cara terbaik untuk memajukan kebudayaan adalah dengan mengadakan kegiatan rutin tetapi melibatkan semua lapisan masyakarat, termasuk komunitas kerajaan dan anak muda,” tuturnya.

“Kegiatan ini melibatkan raja-raja nasional dan global, dapat menjadi salah satu cara efektif untuk memajukan kebudayaan bangsa Indonesia serta tetap mempertahankan identitas lokal yang khas,” tegas Raja Dolo Sadri.

Menurut Sadri, tantangan era globalisasi ini adalah mengaburkan batas-batas budaya lokal di Indonesia, dibandingkan dengan kebudayaan asing.

“Kebudayaan asing memang hadir, namun kita harus bisa memfilter dan mengadaptasi budaya tersebut. Agar, tetap sesuai dengan jati diri bangsa kita,” tukas Sadri.

Raja Sadri berharap kebudayaan Indonesia kembali bangkit dan menjadi kebangsaan bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya anak muda.

“Memang, tidak mudah untuk memajukan kebudayaan bangsa Indonesia. Namun, dengan kerja sama semua pihak dan semangat nasionalisme maka budaya lokal bisa tetap bertahan ditengah kemajuan global yang pesat,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut didukung oleh sejumlah organisasi dan kerajaan adalah YDPA Diraja Nusantara, Kerajaan Kutai Mulawarman, serta kerajaan – kerajaan dari dalam maupun luar negeri seperti Royal Maren Urang Ulu Uma Borne Sarawak Malaysia, Kesultanan Jambi Darul Haq, Kerajaan Dolo Sulawesi, dan Kerajaan Bajeng Polongbangkeng Sulawesi Selatan.

Tak hanya itu, ada beberapa lembaga budaya dan institusi kesehatan yaitu Rumah Sakit TNI Guntur Garut serta perusahaan internasional seperti Q-Sport Sdn Bhd Malaysia dan Taufiq Manpower Consultant P. Ltd India, turut mendukung kegiatan ini.

Penghargaan tersebut diserahkan kepada personal berprestasi dari berbagai negara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, India, Cina, Thailand, Hongkong, dan Belanda.  Tokoh tersebut ini berasal dari berbagai latar belakang adalah bangsawan, pengusaha, budayawan, hingga pemimpin inspiratif.(059)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments