Ahli Ingatkan Bahan Bakar Pesawat dari Lemak Babi Bisa Rusak Bumi

Jakarta,(Cakrayudha-hankam.com) – Menurut penelitian terbaru para ahli, penggunaan lemak babi untuk membuat bahan bakar pesawat dapat memperparah kerusakan Planet Bumi. Hal yang sama juga berlaku untuk penggunaan lemak ayam dan hewan ternak lainnya.

Lemak hewan dianggap sebagai sampah, jadi bahan bakar pesawat yang dibuat dari bahan tersebut dianggap memiliki jejak karbon yang lebih rendah atau disebut bahan bakar hijau atau berkelanjutan (green fuel).

Permintaan bahan bakar dari bahan lemak hewan ini diperkirakan naik tiga kali lipat pada 2030, dikutip dari BBC, Kamis (1/6).

Namun penelitian oleh lembaga Transport & Environment yang berbasis di Brussel, Belgia menyatakan jumlah hewan yang harus dikorbankan setiap tahun tidak mencukupi untuk memenuji permintaan maskapai tersebut.

“Pasokan hewan atau lemak hewan tidak pernah habis,” kata Matt Finch dari Transport & Environment.

“Jadi kalau ditambah sumber permintaan ekstra masif dari mana saja dari penerbangan, dalam hal ini industri yang menggunakan lemak saat ini, harus mencari alternatif.

Dan alternatif itu adalah kelapa sawit. Jadi secara tidak langsung penerbangan akan bertanggung jawab untuk meningkatkan jumlah minyak sawit yang ditarik melalui sistem Eropa,” ujarnya.

Peningkatan penggunaan minyak sawit terkait dengan peningkatan emisi karena hutan tua yang menyimpan karbon dalam jumlah besar dibuka untuk perkebunan baru.

Selama sekitar 20 tahun terakhir, biodiesel yang dibuat dari limbah hewan ini atau dari minyak goreng bekas, terus berkembang penggunaannya di Inggris dan negara lainnya.

Di seluruh Eropa, bahan bakar yang terbuat dari hewan mati telah meningkat empat puluh kali lipat sejak tahun 2006, menurut penelitian baru tersebut.

Sebagian besar bahan ini digunakan di mobil dan truk sebagai biodiesel, yang digolongkan sebagai bahan bakar berkelanjutan, dan karenanya memiliki jejak karbon yang jauh lebih rendah menurut peraturan.

Fakta bahwa lemak hewani digunakan sebagai bahan bakar akan mengejutkan banyak orang.

Selama berabad-abad lemak dan lemak babi telah digunakan untuk membuat lilin, sabun, dan kosmetik.

Namun, selama sekitar 20 tahun terakhir, biodiesel yang dibuat dari limbah hewan ini atau dari minyak goreng bekas, terus berkembang penggunaannya di Inggris dan lebih jauh lagi.

Di seluruh Eropa, bahan bakar yang terbuat dari hewan mati telah meningkat empat puluh kali lipat sejak tahun 2006, menurut penelitian baru tersebut.

Sebagian besar bahan ini digunakan di mobil dan truk sebagai biodiesel, yang digolongkan sebagai bahan bakar berkelanjutan, dan karenanya memiliki jejak karbon yang jauh lebih rendah menurut peraturan

Menurut Transport & Environment, penerbangan dari Paris ke New York akan membutuhkan lemak dari 8.800 babi jika semua bahan bakar berasal dari sumber hewani.(Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here