SURABAYA, Cakrayudha-hankam.com – Keripik ala pisang kini bukan lagi sekadar camilan biasa. Ditangan kreatif seorang pengusaha muda asal Bangka yang bernama Anggun membuat kripik pisang berbahan dasar kepok merah menjadi produk inovatif yang diminati konsumen diberbagai daerah Indonesia maupun luar negeri.
Anggun menceritakan bahwa memulai bisnis keripik dari pisang ini dengan tekad besar untuk mengembangkan UMKM lokal.
“Kami pilih pisang kepok merah karena rasanya pas banget, enggak terlalu manis dan enggak terlalu asam. Setelah coba berbagai jenis pisang, akhirnya ketemu deh kalau pisang kepok merah ini teksturnya kenyal dan paling cocok buat dibuat keripik,” ujar perempuan berusia 33 tahun itu saat diwawancarai wartawan cakrayudha-hankam.com di acara Surabaya Cold Chain Expo di Grand City Surabaya, Kamis (12/12/2024).
Anggun menjelaskan bahwa kripik pisang ini menyediakan berbagai varian rasa seperti original, cokelat, tiramisu, susu, dan strawberry.
“Tak hanya itu, juga memperhatikan kualitas bahan yang dijaga langsung dari petani untuk memastikan produknya tetap premium,” ucap Anggun.
“Kami selalu mencari pisang berkualitas yang ukurannya pas. Semuanya, kami olah sendiri bersama tim kecil yang kini baru berjumlah dua orang,” tambahnya.
Ia pun mengungkapkan, marketing keripik pisang ini sudah menjangkau berbagai kota besar di Indonesia.
“Diantaranya adalah Jakarta, Bandung, Semarang, hingga surabaya. Bahkan, produk ini telah dikirim ke Kalimantan dan Sulawesi,” jelas dia.
“Alhamdulillah, permintaan cukup tinggi. Untuk pasar ke luar negeri, kami sedang menjajaki peluang dengan calon pembeli melalui group ekspor impor. Kami berharap produk keripik pisang bisa menembus pasar global,” ungkapnya.
Melalui usaha ini, Anggun berharap bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan turut mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya Jawa Timur.
“UMKM ini menjadi solusi bagi banyak orang yang masih menganggur. Kalau pasar global bisa diraih, maka peluang kerja semakin luas,” harapnya.
Anggun menuturkan bahwa saat ini kami telah meraih keuntungan sekitar 7-10 juta per bulan untuk pasar lokal. Ia pun optimis angka tersebut akan terus meningkat dengan seiring perkembangan pasar dan inovasi produk.
“UMKM Indonesia terutama Jawa Timur harus bangkit dan berinovasi. Pasar global itu luas, peluangnya sangat besar. Kita harus memanfaatkan potensi ini untuk membantu ekonomi Indonesia,” pungkasnya. (059)