JAKARTA, Cakrayudha-hankam.com – Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Hariyanto mengungkapkan alasan TNI akan merekrut warga sipil menjadi prajurit siber.
Hal ini menjawab keinginan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto yang mengatakan merekrut warga sipil yang memiliki kemampuan siber lebih mudah dibandingkan harus melatih kemampuan siber kepada tentara.
Menurut Hariyanto perekrutan ini bertujuan untuk mempercepat penguatan pertahanan siber TNI secara profesional, responsif dan adaptif, mengingat perang siber bukan hanya tentang pertahanan militer, tetapi juga melibatkan aspek teknologi tinggi yang terus berkembang.
“TNI terus memperkuat pertahanan siber dalam menghadapi dinamika ancaman di era digital. Rekrutmen personel sipil sebagai prajurit siber merupakan langkah strategis untuk memperkaya sistem pertahanan siber nasional dengan sumber daya manusia yang memiliki keahlian khusus di bidang teknologi informasi, keamanan siber, dan kecerdasan buatan,” kata Hariyanto di Jakarta, Senin, (03/02/25).
Lebih lanjut ia menjelaskan keputusan ini tidak berarti TNI mengesampingkan SDM internal. TNI tetap mengembangkan dan meningkatkan kemampuan prajuritnya dalam bidang siber, baik melalui pendidikan, pelatihan, maupun penugasan khusus.
“Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi yang pesat memerlukan kolaborasi dengan talenta-talenta terbaik, termasuk dari kalangan sipil yang memiliki kompetensi teknis mumpuni di bidang ini,” kata Hariyanto.
Sebelumnya dalam Rapim TNI di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025), Panglima TNI mengungkapkan keinginan untuk merekrut warga sipil menjadi prajurit siber.
Menurut Agus, nantinya akan ada kurikulum khusus bagi warga sipil yang direkrut untuk menjadi tentara siber.
“Karena dia sudah punya kemampuan khusus. Seperti siber itu kurikulumnya kita ubah, kita ubah yang mengarah kepada dia punya kejuruan siber tersebut, sehingga nanti pada saat dia dilantik dia punya kemampuan siber,” katanya.
Tak hanya merekrut warga sipil dengan kemampuan siber, Agus mengatakan pihaknya juga tetap membuka rekrutmen perwira prajurit karier (PK). Menurutnya, pelatihan dan pendidikan bagi prajurit tersebut akan dibedakan dengan prajurit di akademi.
“Demikian juga dengan perwira PK, perwira PK kita banyakin yang spesialisasi, seperti dokter, psikologi, hukum, kita jadikan dan latihannya pun sebenarnya tidak seperti yang di akademi militer atau akademi laut dan udara,” pungkasnya.(Red-033)
Editor: EH056