Malang,cakrayudha-hankam.com – Seni Tari merupakan Kesenian Tradisional yang harus di lestarikan sebagai kekayaan Budaya warisan dari para leluhur, dan juga perkembangan jaman serta teknologi kesenian tari juga ada perubahan dengan inovasi dari ahli seni tari menciptakan jenis tari yang merupakan ekspresi dalam kehidupan.
Dua tahun Pandemi Covid 19 memukul semua lapisan tak terkeculi kegiatan berkesenian. Namun selama masa itu, para pelaku seni tak berkecil hati, mereka tetap berproses berlatih jika sewaktu waktu ada Pementasan
Hari ini, Sabtu (29/5/2022) Sanggar Seni Denendar Kabupaten Malang menyelenggarakan Uji Pementasan Tari. Sanggar besutan Endra Zulaifah seniman yang sudah puluhan tahun menekuni seni tari itu sebanyak 18 siswanya di uji kompetensinya dalam menari.
Menariknya, siswa yang berasal dari berbagai kecamatan wilayah utara Malang seperti Singosari, Lawang, Karangploso di uji di Dusun Tumpangrejo, Desa Ngenep Kecamatan Karangploso yang notabene dusun tersebut minim dengan kegiatan seni budaya.
,” Kami memilih disini tujuannya dusun ini deseminasi seni budaya agar potensi warga disini terangkat, kedepan pelibatan warga setempat ditingkatkan” Ungkap Endra sambil membeberkan beberapa ragam antara lain,Tari Lenggang Nyai, Giri Sholawat, Solah Madiunan, Ogel ogel Ngganong, Baris Klinting
sedangkan tari tambahan untuk pementasan adalah Tari Pendet, Onde onde, Nyawiji, Sekar Jenang, Topeng Gunung Sari, Sradan Suci.
Dalam kesempatan Uji Pentas sebelum di mulai, Winarto Ekram Ketua Malang Dance selaku dewan juri di dampingi Refita Agus menyampaikan bahwa yang di uji adalah wiraga, wirama dan wirasa ,”anak-anak tetaplah menari dengan riang dan gembira sambil dirasakan tariannya, niscaya kelak tarian kalian akan keliling dunia, suport Winarto Pemilik Sanggar Budaya Nggopet Bumiaji Batu yang sering keliling daerah menari dan melakukan pementasan di beberapa negara
Kegiatan uji pentas di apresiasi oleh Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Malang Ki Suroso ,” sanggar tari dan sanggar sangar seni di Kabupaten Malang banyak, tapi yang konsisten seperti Sanggar Denendar tidak banyak, kegiatan ini perlu diapresiasi untuk mencari bibit-bibit seniman kecil seperti dalang, panjak cilik, penari hebat dan sebagainya.
Kedepan DKKM yang baru saja dilantik itu akan memfasilitasi pementasan bersama di tiap desa dengan semakin sering menggelar even-event budaya. ,”Sanggar Denendar menjadi contoh terbaik Sanggar Seni Tari yang tak pernah berhenti dalam berproses dan paling ramai mengisi acara di Malang Raya “, . Imbuh Ki Suroso Seniman Kedungmonggo.
Hadir di kesempat itu budayawan senior Kota Malang Yongki Irawan. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa ,” Sanggar Denendar asuhan mbak Endar ini sudah melanglang buana malang raya, sekiranya masyarakat sekitar baiknya menapresiasi dan memanfaatkan sanggar ini untuk belajar bersama. Setidaknya apa yang dilakukan oleh Mbak Endar panggilan akrab pemilik dan guru Sanggar Seni Denendar ini merupakan tokoh penggerak objek pemajuan kebudayaan di bidang seni. Ungkap Mbah Yongki yang terkenal dengan Nyi Putut.
Tak kalah seru acara juga di meriahkan dengan gelaran dalang cilik Fairel Atharizz Khalif dengan Lakon Gatut Kaca Lahir yang baru masuk TK dari Desa Bedali Lawang. acara juga di hibur dengan menyanyi om Allen menghibur walimurid diwaktu jeda dengan diajak mennyanyi bersama. acara ini juga dihadiri pegiat seni budaya lain seperti Adi Kurniawan MC dan guru Tari, Ki Demang Kampung Budaya Polowijen, Mbah Ranto dan Sereh Wardi seni tradisi, Mbak Agustin Jaranan serta perangkat RT RW Dusun Tumpangrejo Ngenep dan beberapa guru TK setempat.
Ajang Pentas ini di harapkan berlanjut setiap tahun dan setiap event, karena sangat menggali akan budaya melalui kesenian tradisional, agar generasi bangsa memahami kultur keberagaman budaya. @ Christ.