Malang,cakrayudha-hankam.com – Sejak diresmikannya koridor Kayutangan Malang bulan Januari 2022 tahun ini, Jalan Basuki Rahmad, Klojen, Kota Malang mulai dari depan PLN hingga Alun-Alun Kota Malang dari sore hingga malam banyak ramai pengunjung berdatangan. Entah hanya untuk ber-swa foto ria atau sekedar nongkrong maupun menjadi tempat janjian dan tempat titik temu banyak orang.
Koridor Kayutangan yang dipercantik dengan lampu hias malam berwarna kuning syahdu dan tempat duduk besi makin menambah suasana menjadi nyaman dan damai. Apalagi di beberapa sudut jalan dimeriahkan dengan ragam macam musik yang menjadi sajian penghibur penikmat alunan nada di Kayutangan.K
Kalau nampak ramai, namun jumlah pengunjung Kampoeng Heritage Kajoetangan (KJT) tidak terlalu berdampak pada keberadaan kawasan tersebut yang notabene merupakan kampung wisata yang ada di dalam kawasan Kayutangan. Karena itu dalam rangka menarik pengunjung untuk masuk ke dalam KJT, Sabtu, 28 Mei 2022, KJT melaksanakan gelaran tahunan yang bertajuk Riyayan Nang Kajoetangan yang diharapkan dapat menarik pengunjung untuk masuk kedalam KJT.A
Acara ini juga digelar sebagai salah satu penanda dibukanya kembali Kawasan Wisata Kampoeng Heritage Kajoetangan. Dalam acara tersebut Pokdarwis KJT menyajikan cooking show (pertunjukan masak) jajanan lawas terutama roti Onbijtkoek (Ombikuk) yang menjadi ikon kue khas Kayutangan.
Selain dihadiri oleh warga Kampoeng Herritage Kajoetangan, turut hadir pula Bayu Rekso Aji, Anggota DRPD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Malang dan Lita Irawati, Kepala Bidang (Kabid) Destinasi dan Industri Pariwisata dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, serta Agus Sartono, Lurah Kauman juga Ki Demang, penggagas Kampung Budaya Polowijen (KBP).
Dalam sambutannya Ki Demang atau pria dengan nama asli Isa Wahyudi yang juga Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kampung Tematik Kota Malang ini mengatakan bahwa dengan adanya gelaran event ini, maka Kampoeng Heritage Kajoetangan menjadi resmi dibuka kembali untuk wisata.
Lita Irawati, Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata juga berharap Wisata Kampoeng Herritage Kajoetangan semakin banyak pengunjungnya. Begitu pula Lurah Kauman Agus Sartono juga berpesan agar Pokdarwis KJT tetap kompak, dan Kampoeng Herritage semakin maju.
Pada Kesempatan yang sama Bayu Rekso Aji, Anggota DPRD Kota Malang Komisi D dalam sambutannya berharap Koridor Kajoetangan yang semakin cantik jangan sampai hanya Koridor Kajoetangan saja yang terangkat tetapi juga harus bisa mengangkat ekonomi dan kesejahteraan warga Kampoeng Herritage Kajoetangan. “Pemerintah harus mau mengawal pengunjung di luar (sepajang koridor kayutangan) untuk masuk ke dalam. KJT ini harus difasilitasi dengan berbagai ragam bentuk seperti event pementasan, pameran maupun bantuan permodalan kuliner dan lain lain, sehingga kampung ini bisa terangkat kesejahterannya,” jelasnya.
Acara KJT ini tidak hanya berhenti disitu, pada sore hari pengujung juga dihibur dengan Musik Kerontjong Kajoetangan, sedangkan malam hari acara dilanjutkan dengan rebana hadrah dan pemutaran layar tancap yang dikawal langsung Hariadi owner Museum Old Cinema, yang juga pemilik Resto Ringin Asri.
,” Saya datang kesini guna mensuport atas dibukanya kembali KJT untuk kunjungan wisata. Dikarenakan kampungnya unik dan menyimpan banyak histori serta kenangan, semoga pengunjung kerasan,” ungkap Hariadi yang juga Ketua Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kota Malang.
Tak kalah ramai, acara juga dikunjungi oleh 10 perwakilan pengurus pokdarwis kampung tematik se-Kota Malang, termasuk juga membuka secara gratis kegiatan praktek terapi yang diinisiasi secara khusus oleh kru terapis dari Kampung Terapi Hijau, Sukun, pimpinan Dimas Yuono Septo Wibowo.@ Christ.
