Sidoarjo,(Cakrayudha-hankam.com) – Baliho Erick Thohir berjubel menghiasi perayaan hari lahir (Harlah) 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di jalanan Kota Surabaya dan di seputar Stadion Sidoarjo.
Baliho berukuran besar dan kecil berhias wajah Erick Tohir itu menuai perdebatan sengit usai beberapa pengurus NU Jatim menilai sarat kepentingan politik.
Abdussalam Shohib mengkritik Ketua Steering Committe 1 Abad NU Erick Thohir karena memasang spanduk atau baliho bergambar wajahnya bertuliskan selamat Harlah NU.
Abdussalam menilai bahwa pemasangan spanduk Erick itu tidak relevan.
“Tentu kami menyesalkan, jangan sampai gelaran satu abad ditumpangi penumpang gelap menjelang Pilpres,” kata Gus Salam, (2/2/).
Gus Salam, salah satu pengasuh Ponpes Denanyar, Jombang ini menyebut baliho-baliho tersebut tidak etis dan merendahkan jamiyyah Nahdlatul Ulama.
“Sangat tidak etis dan merendahkan marwah jamiyyah,” tegasnya.
Wakil Sekjen PBNU Sulaeman Tanjung menyesalkan pernyataan Wakil Ketua PWNU Jawa Timur Abdussalam Shohib yang menilai perayaan Harlah 1 Abad NU ditunggangi kepentingan politik tertentu.
“Salam Shohib (Abdussalam Shohib) itu pengurus wilayah NU Jatim. Harusnya ikut mengayubagyo, cancut taliwondo bergotong royong membantu kepanitiaan Harlah, bukan malah nyerang kiri kanan,” kata Sulaeman dalam keterangan resminya, Kamis (2/2).
Sulaeman menilai wajah Erick Thohir memasang spanduk ucapan selama Harlah NU karena berstatus sebagai Ketua SC 1 Abad NU. Terlebih lagi, Ia menilai Erick sebagai warga NU dan menjadi anggota Banser.
“Erick itu ketua SC, kader Banser bersertifikat. Mosok gak boleh ngasih selamat datang. Justru yang harus disesalkan itu, Salam Shohib ini pengurus PWNU tuan rumah puncak harlah tapi cuma nonton dan sibuk kecam sana sini,” kata Sulaeman.
“Yang harus dikecam itu yang jualan Gus Dur, tapi dia mengkhianati Gus Dur bahkan menyingkirkannya. Jualan NU tapi suul adab pada PBNU,” tambahnya.
Jadi Ketua SC, Baliho Erick Thohir Bertebaran
Berdasakan pantauan media ini, Baliho dengan wajah Erick Thohir terpampang di jalanan protokol Kota Surabaya menjelang Harlah seabad NU. Baliho itu bertuliskan Erick Thohir sebagai Ketua Panitia Peringatan Harlah 1 Abad NU.
Dalam baliho itu, gambar Erick berukuran besar dan memakai serban berwarna hijau dengan latar belakang foto Presiden Joko Widodo.
Menanggapi hal itu, Sekjen Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Santri (LPES) Ubaidillah Amin menilai tak ada yang perlu dipermasalahkan dengan ramainya baliho wajah Erick menjelang Harlah 1 Abad NU itu.
“Pak Erick kan memang benar-benar Ketua Panitia 1 Abad NU, kecuali beliau bukan ketua panitia acara (penumpang gelap seperti yang dikatakan Wakil Ketua PWNU Jawa Timut KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam),” kata Ubaidillah di Jakarata, Kamis, (2/2).
Menurutnya baliho tersebut dipasang oleh masyarakat Jawa Timur yang mengapresiasi kinerja Erick Thohir selama ini sebagai pembantu Presiden Joko Widodo. Terlebih menjelang hajatan besar organisasi Islam terbesar yang kiprahnya sangat besar terhadap berdirinya republik.
“Inisiatif kelompok pecinta Pak Erick memberikan ucapan selamat datang menurut saya wajar lah (beliau sebagai ketua panitia) dan di sana tidak ada kata-kata politik, ataupun logo partai politik, ataupun beliau sebagai Calon Ketum PSSI, terus politiknya di mana?” ujarnya.
Ia menambahkan, dirinya malah kerap melihat ada sejumlah oknum caleg atau politikus yang memanfaatkan momentum Peringatan Harlah 1 Abad NU untuk mendulang suara.
“Malah yang saya lihat ada banner caleg, ataupun baliho partai foto ketua umum partai yang mengucapkan Selamat Harlah 1 Abad NU.
Menurut saya setiap orang mempunyi persepsi bermacam-macam dalam memaknakan apa yang dia lihat, termasuk Gus Salam,” tandasnya pada awak media mengakhiri perbincangan.(Red)