Friday, January 24, 2025
BerandaEkonomi Bisnis dan PerdaganganMendag Zulkifli Hasan: Pembeli Minyakita di Pasar Harus Tunjukkan KTP

Mendag Zulkifli Hasan: Pembeli Minyakita di Pasar Harus Tunjukkan KTP

Jakarta,(Cakrayudha-hankam.com) – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi Pasar Kreneng, Kota Denpasar, Bali, pada Sabtu (4/1). Dia memantau langsung ketersediaan dan harga barang pokok di pasar itu.

Zukifli berkunjung ke Pasar Kreneg didampingi Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara. Ia menilai harga beras dan minyak goreng Minyakita masih stabil di pasar itu.

“Karena di sini harganya stabil beras ada semua dan beras Bulog juga ada. Orang kalau mau beli premium memang ada Rp11 ribu tapi kalau ibu-ibu yang membeli beras medium banyak, disediakan dan dikontrol betul,” kata Zulkifli.

Ia juga menyebutkan, harga Minyakita di Pasar Kreneng sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter, tidak ada yang di atas itu. Minyak goreng merek lain atau minyak goreng premium dijual Rp16 ribu hingga Rp17 ribu per liter.

“Minyakita ada Rp14 ribu, tidak ada yang Rp17 ribu ada yang Rp17 ribu tapi mereknya bukan Minyakita, merek lain dijual Rp17 ribu. Jadi, minyak premium saja harganya Rp16 ribu dan Rp 17 ribu, itu banyak premium,” ujarnya.

“Jadi kalau di sini tidak ada Minyakita, beli minyak premium ada Rp16 ribu harganya. Kalau Minyakita tidak boleh lebih Rp 14 ribu, harus Rp14 ribu,” lanjutnya.

Stok Berkurang
Ia mengakui stok Minyakita sedang kurang di pasar tradisional. Namun, menurutnya kondisi itu terjadi karena semua orang mencari Mingakita karena kualitasnya memang bagus.

“Hanya sekarang kurang (stok Minyakita), kenapa kurang? karena semua orang carinya Minyakita, botolnya bagus, kualitasnya bagus. Jadi semua orang cari, yang dulu beli premium sekarang beli Minyakita. Jadi kurang (stoknya) tapi harganya tidak boleh naik, kalau naik nanti kena satgas, tidak boleh lagi jualan,” katanya.

Untuk mengatasi kelangkaan Minyakita di pasar tradisional, pihaknya telah melakukan penambahan distribusi Minyakita sebanyak 450 ribu ton per bulan. Selain itu, pihaknya juga akan mengurangi pasokan Minyakita ke pasar modern atau ritel modern dan juga penjualan secara online.

“Sekarang caranya bagaimana kita tambah, tadinya sekitar 300 ribu ton per bulan sekarang 450 ribu ton. Memang, sekarang saya kurangi yang ke pasar modern yang ke ritel modern, kita kurangi. Yang online kita kurangi sekarang suplainya ke pasar-pasar seperti ini (tradisional). Kalau kemarin orang bisa telepon bisa (membeli secara) online, bisa di ritel modern, iya semua orang beli Minyakita, iya kurang lah. Karena Minyakita untuk pasar (tradisional) sebetulnya,” katanya.

Ia menegaskan, bahwa suplai Minyakita akan terus dilakukan ke pasar tradisional hingga Lebaran mendatang. Saat ini pembelian Minyakita di pasar-pasar harus menggunakan KTP seperti pembelian minyak goreng curah agar tidak ada yang memborong Minyakita.

“Sampai Lebaran kita (pasok) ke pasar dulu yang Minyakita itu. Tapi kalau semua orang beli Minyakita tetap kurang. Makanya beli pakai KTP bisa membeli asal ada KTPnya. Jadi jangan sampai membeli memborong,” ujarnya.

“Nanti pakai KTP (beli Minyakita) seperti minyak curah. Sudah mulai (diterapkan), Iya boleh saja (satu orang beli) lima kilo (Minyakita) tapi harus ada KTP-nya. Tidak boleh borong,” ujarnya.

Distribusi Beras Bulog
Pada kesempatan itu, Zulkifli Hasan juga mengingatkan para pedagang agar tidak mengoplos beras Bulog.

“Itu yang tidak boleh, nanti kena satgas, iya jangan main-mainlah. Kasih tau kawan-kawan jangan ngoplos-ngoplos, jangan,” imbaunya.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa untuk beras Bulog di Pasar Kreneng sesuai harga eceran tertinggi (HET) dan per kilogramnya untuk di pasar Rp 9.450.

“Tadi kan sesuai HET banyak itu penuh gudangnya harga Rp47 ribu (itu) lima kilo gram. Jadi satu kilonya Rp9.450, itu harga medium dan dari Bulognya Rp8.300 per kilogram dan di pasar diecer boleh sampai Rp 9.450,” imbuhnya.

Untuk menstabilkan harga beras yang masih tinggi pihaknya telah menyuplai beras bulog sebanyak 300 ribu ton. “Tapi kalau mau (beras) premium banyak ada Rp11 ribu, Rp12 ribu dan ada Rp10 ribu. Tapi kalau beras yang dijamin pemerintah, beras Bulog. Kalau kurang, sekarang lagi dibanjiri di mana-mana dikirim. Ini baru datang lagi 300 ribu ton dipasok ke pasar -pasar juga,” tandasnya pada awak media mengakhiri perbicncangan.(Red)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments