Jakarta,cakrayudha-hankam.com – Mantan Kepala BIN juga Mantan Gubernur DKI di Jakarta Islamic Center Jakarta, Sutiyoso saat memberikan sambutan mengajak seluruh pihak khususnya Umat Islam untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa untuk keutuhan NKRI.
,“Mari kita jaga persaruan dan kesatuan, karena kita ini mayoritas, jangan sampai suatu saat kita ini tersisih,” kata Sutioso saat memberikan sambutan di acara silaturahmi Tokoh dan Ulama DKI di Jakarta Islamic Center (IJC), Rabu (18/5/2022).
Pria yang akrab disapa Bang Yos itu merasa miris dengan banyaknya tenaga kerja asing (TKA) yang datang ke Indonesia.
“Saya miris kok banyak sekali pekerja asing datang, kalau dia investor bawa duit ya silahkan, kalau tenaga ahli silahkan, tenaga ahli itu dua atau tiga, bukan ribuan,” jelasnya.
Purnawirawan Letnan Jenderal TNI itu menilai bahwa ribuan pekerja asing tersebut tidak akan pulang ke negeri asalnya.
,“Jadi kita harus waspada, saya jamin orang itu gak akan pulang ke negaranya,” kata Bang Yos.
,“Kalau saya jadi Presiden Tiongkok, ngurus 1,4 miliar orang itu mau bagaimana ? ngasih makannya, sandang papannya, belom sekolahnya, rumah sakitnya, gak akan mampu. Maka yang paling mudah itu ekspor orang,” tambahnya.
Menurutnya, banyak di negara di dunia sudah kemasukan etnis Tionghoa.
,“Alhamdulillah saya sudah 50 negara lebih yang dikunjungi, tidak ada negara yang bebas dari etnis Tionghoa, semua ada,” ungkapnya.
,“Yang paling dekat Singapura, perdana menteri pertama orang Melayu, sekarang sudah tidak ada lagi. Lihatlah Malaysia sudah beberapa departemen dipimpin etnis ini,” tambah Bang Yos.
,” Dari kondisi di luar negeri tersebut, seharusnya menjadi pelajaran buat bangsa Indonesia, kok kita gak sadar-sadar gitu, bukan apa-apa saya ini orang intelejen, bisa membaca
pegawai-pegawai itu yang di Kalimantan, Sulawesi sampai Papua gak akan kembali ke sana,” tutur nya.
Salah satu alasan mereka enggan kembali ke negeri asalnya, lanjut Bang Yos, adalah perlakuan pemerintah Tiongkok kepada rakyatnya. “Di Tiongkok jika punya anak dua, yang kedua seperti anak yatim piatu diperlakukannya oleh pemerintah, di sini mereka bikin anak sebanyak-banyaknya,” ungkapnya.
Makin banyaknya populasi tersebut, apalagi nantinya berkolaborasi dengan para pengusaha kaya di sini akan menjadikan mereka lebih kuat, jadi jangan sampai kita gak sadar-sadar akhirnya mereka yang mayoritas suatu saat nanti,” beber Bang Yos.
Bang Yos sendiri meski sudah berusia sekitar 77 Tahun, masih semangat untuk mengabdi kepada negeri. sebagai mantan prajurit pengabdian tidak pernah padam ,“Saya sudah tua, tapi tidak bisa diam saja tutup mata, tidak bisa saya seperti itu, itu akan dosa bagi saya,” ucapnya.
Bang Yos menambahkan ,” Saya ingin wakafkan sisa umur saya untuk mengabdi kepada negeri ini, saya ingin negeri ini, negeri yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur, jangan sampai negeri yang diberi Sumber Daya Alam (SDA) terkaya dan terbanyak di dunia ini, nasib rakyatnya masih terus seperti sekarang ini, apalagi akibat pendemi dan utang yang bertumpuk situasi ke depan khawatir situasi lebih buruk lagi,” tambahnya.
,“Oleh karena itu kita tidak boleh diam, kita harus paling depan mengamankan NKRI sesuai cita-cita para leluhur kita,” tegas Bang Yos.
Keberadaan para TKA di Indonesia sampai saat ini belum di ketahui secara pasti berapa jumlahnya, namun harus waspada sebagai warga negara yang notabene Pribumi Asli atau rakyat Indonesia harus tau dan wajib untuk menjaga keutuhan NKRI di seluruh lintas Sektor. @ red.