Jakarta,(Cakrayudha-hankam.com) – Calon ketua umum PSSI, Erick Thohir mengakui tidak gampang membenahi induk organisasi sepakbola nasional tersebut. Sehingga, dibutuhkan nyali yang besar agar PSSI bisa tumbuh sebagai organisasi sepak bola yang sehat.
“PSSI ini kan sudah banyak teori, ini begini, saya sudah berulang-ulang (sampaikan) ini perlu nyali untuk bersih-bersih. Kita harus ciptakan sepak bola yang bersih dan berprestasi. Ini yang perlu kita ciptakan,” tegas Erick Thohir saat dijumpai di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (1/2).
Dia meminta kepada para pemilihnya bersabar membenahi PSSI. Menurut dia, butuh waktu tidak sebentar untuk memperbaiki sepak bola Indonesia yang sudah tercemar sejak lama.
“Tapi kan yang menentukan voters. Kalau ternyata voters tidak percaya dengan saya ya gimana, namanya juga usaha. Usaha perbaiki sepak bola Indonesia yang sudah terlalu lama kotor,” kata Erick.
Bandingkan Bersih-Bersih di BUMN
Erick kemudian membandingkan upayanya saat awal masuk ke Kementerian BUMN. Kala itu, ia dan tim berupaya keras membersihkan perusahaan-perusahaan pelat merah yang jadi ladang korupsi.
“Sama ketika saya masuk BUMN, kan persepsi saya senang menjarakan orang. Bukan itu, Jiwasraya, Asabri atau Garuda kita lakukan proses hukum karena memang terlalu jahanam, uang pensiunan di korupsi,” ungkapnya.
“Ini sama kalau sepak bola diperjualbelikan. Apalagi timnas udah menang, main di negara lain, dan jelas dibayar enggak ada hukuman apa-apa. Wah, enggak boleh kalau Merah Putih sudah dimain-mainin begitu, itu udah harga mati,” katanya.
Erick juga meminta dukungan supporter untuk ikut memperbaiki sepak bola Indonesia agar bisa menikmati pertandingan olahraga yang aman.
“Bagaimana supporter dukung, ya kita harus dengar mereka dulu. Jangan menyalahkan mereka dulu, kamu salah, kamu salah, tapi harus dengar,” imbuh dia.
Itu sebabnya, kata dia, menjadi Ketum PSSI harus dilandaskan pada kemuliaan hati dalam memperbaiki sistem persepakbolaan nasional. Dan proses itu, katanya, butuh waktu tidak bisa buru-buru.
“Kalau saya berharap ini pakai hati, mau enggak kita. Kalau enggak ya jangan, karena saya mau bersih-bersih. Kalau pada takut ya jangan. Seperti saya di KOI diminta selamatkan asian games. Alhamdulillah bagus. Jangan buru-buru,” tuturnya.(Red)