Jembatan Diterjang Lahar Semeru
Lumajang,(Cakrayudha-hankam.com) – Belasan siswa SD harus digendong orang tua menyeberangi banjir lahar Gunung Semeru. Peristiwa itu terjadi di Sungai Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Satu per satu orang tua siswa menggendong anaknya menyeberangi derasnya banjir lahar Gunung Semeru di Sungai Regoyo saat hendak berangkat ke sekolah.
Derasnya aliran banjir harus diterjang para orang tua dan siswa demi menuntut ilmu di Sekolah Dasar Negeri Jugosari 03 di seberang sungai. Seragam dan sepatu mereka pun basah terkena banjir lahar ini.
Meski menantang bahaya, namun tidak ada pilihan lain. Karena menyeberang sungai menjadi akses satu-satunya bagi warga.
Ini karena jembatan limpas yang menjadi penghubung Dusun Sumberlangsep dan Dusun Semberkajar, Desa Jugosari diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru.
“Tadi terpaksa menggendong anak menyeberangi banjir lahar karena jembatan limpasnya diterjang banjir lahar. Kalau menyeberang sendiri anaknya tidak berani,” ujar salah satu orang tua siswa Herman seperti dilansir media ini, Senin (30/1/2023).
Dari 38 siswa yang berasal dari Dusun Sumber Langsep, separuh di antaranya tidak masuk sekolah karena banjir lahar.
Pihak sekolah mengaku akan memberikan toleransi para siswa yang tidak masuk sekolah.
“Siswa yang berasal dari Dusun Sumber Langsep ada 38 siswa, separuhnya tidak masuk sekolah karena banjir lahar. Kami mentolerir para siswa karena cuaca tidak bersahabat,” ujar Kepala SDN Jugosari 03 Yulianti.
Sebelumnya, banjir lahar menerjang Dusun Sumber Langsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang akibat hujan deras mengguyur puncak Gunung Semeru.
Banjir juga menerjang jembatan desa setempat dan membuat satu dusun terisolir. Ini karena material yang dibawa banjir lahar merusak jembatan.
Sejumlah pohon sengon maupun kelapa milik warga juga banyak yang hanyut karena terseret banjir lahar yang terjadi Minggu sore.(Red)