Friday, January 24, 2025
BerandaNasionalKemenkeu: JKN Jadi Asuransi Sosial Single Provider Terbesar di Dunia

Kemenkeu: JKN Jadi Asuransi Sosial Single Provider Terbesar di Dunia

Jakarta,(Cakrayudha-hankam.com) – Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo menyebut Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai asuransi sosial single provider terbesar di dunia. Memasuki satu dekade pelaksanaan Program JKN, program ini sudah berjalan on the right track dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

“Program JKN adalah asuransi sosial single provider terbesar di dunia, tidak pernah terbayangkan dalam waktu pendek kita bisa mencapai hasil seperti sekarang ini,” kata Yustinus dalam Diskusi Publik dengan tema Outlook JKN : Satu Dekade Jaminan Kesehatan Nasional, Sudahkah Sesuai Harapan?, Senin (30/1).

Dibalik gagasan tentang JKN, bersemayam satu ide penting yang sangat filosofis. Dia mengutip paparan Ronald Dworkin ahli politik Amerika Serikat yang mengatakan bahwa ‘dalam konsep negara demokratis, setiap warga negara itu boleh bermimpi kelak akan menjadi orang kaya dan dia akan membayar pajak’.

“Sama halnya dia boleh berharap ketika jatuh sakit akan dirawat oleh negara. Nah itulah manifestasi dari ide besar di balik program JKN ini. Jadi, saya ingin mengaitkan antara pembayaran pajak dengan asuransi sosial ini,” ujarnya.

Dia menyebut, ada tiga aspek dalam universal health coverage yaitu, kepesertaan, anggaran dan layanan. Namun, dalam pembahasannya lebih sering mengenai kepesertaan. Padahal aspek anggaran jauh lebih penting dalam JKN ini.

“Cost ini komitmen dan visi bernegara kita, berapapun negara harus siap. Maka prinsip JKN adalah gotong royong, seperti pajak yang mampu membayar, yang lebih mampu bayar lebih tinggi yang tidak mampu dibantu,” ujarnya.

Maka dengan uang pajak itulah pemerintah saat ini bisa membayar gratis iuran BPJS untuk 96 juta jiwa. Tanpa bantuan uang pajak, negara tidak bisa membantu rakyatnya untuk membayar iuran kesehatan.

“Ini dahsyat loh luar biasa, tapi kita dengar kita lihat hanya soal layanan. Yang patuh itu jarang grundel (ngomel) sebenarnya dia lebih bisa maklum, yang selalu ribut itu biasanya yang nggak bayar pajak,” ujarnya.

Sebagai informasi, realisasi anggaran kesehatan tahun 2022 mencapai Rp 176,7 triliun. Angka ini turun drastis dibandingkan tahun 2020 dan 2021, karena tahun 2022 penanganan covid-19 semakin terkendali.

“Anggaran kesehatan tahun 2022 mencapai 176,7 triliun, ini bukan angka kecil insentif nakes dan yang jelas tidak sekedar kuratif preventif dan promotif termasuk afirmasi untuk menurunkan angka stunting. Ini juga menjadi bagian tidak terpisahkan bagaimana kita mendukung ekosistem kesehatan yang baik,” pungkasnya.(Red)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments