Riau,(Cakrayudha-hankam.com) – Rumah Dinas Bupati Indragiri Hilir HM Wardan di Jalan Kesehatan Kecamatan Tembilahan terdampak banjir rob Rabu (25/1). Air setinggi mata kaki membasahi karpet dan seluruh ruangan kediaman bupati.
Banjir rob merupakan air pasang laut yang memasuki permukiman penduduk di sekitaran pantai. Sejumlah daerah pesisir di Riau termasuk Indragiri Hilir terdampak banjir rob tersebut.
“Iya benar. Sekarang mengungsi ke belakang Mess Kedatun,” ujar Bupati Inhil Wardan seperti dilansir media ini Rabu (26/1) malam.
Sementara itu, Kepala BPBD Indragiri Hilir Yuspik menambahkan kediaman dinas Bupati Wardan kebanjiran sekitar pukul 15.30 Wib. Rumah warga dan fasilitas umum lain juga terdampak.
“Rumah Pak Bupati dan mesjid Raya Al-Huda dan rumah masyarakat lain juga terdampak,” kata Yuspik.
Yuspik menyebutkan, anggota BPBD saat ini masih di lokasi banjir. Selain itu, petugas juga sedang mendata dan membantu masyarakat yang terendam banjir.
“Nanti kita kabari informasi selanjutnya ya, kita masih mendata dan membantu masyarakat,” jelasnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mengimbau agar masyarakat di daerah pesisir waspadai banjir rob atau pasang air laut.
Fenomena banjir Rob sudah mulai terjadi di wilayah pesisir Riau. Salah satunya di wilayah Kabupaten Meranti, tepatnya di Kecamatan Tebing Tinggi Barat dan Indragiri Hilir.
Kepala BPBD Riau M Edy Afrizal mengatakan banjir rob terjadi di Kecamatan Tebing Tinggi Barat sejak 2 hari belakangan. Bahkan, ketinggian air sempat mencapai sebahu orang dewasa.
Bahkan, banjir rob diperparah dengan curah hujan yang tinggi sehingga air semakin tinggi menggenangi pemukiman masyarakat.
“Banjir rob atau pasang air laut hari ini di Indragiri Hilir. Kalau di Kabupaten Kepulauan Meranti beberapa hari lalu, dan airnya semakin tinggi karena curah hujan juga tinggi di sana,” jelas Edy.
Edy menyebutkan, selain curah hujan yang tinggi, fenomena alam menjadi penyebab lain yang mengakibatkan banjir rob.
“Ini juga karena ada fenomena super moon. Apalagi daerah yang digenangi banjir rob cukup rendah,” jelasnya.
BPBD Riau dan BPBD Inhil serta Kepulauan Meranti saling koordinasi untuk mendirikan posko. Posko itu untuk membantu jika ada masyarakat yang akan mengungsi karena rumahnya masih tergenang banjir.
“Sebagian anggota selalu stanby di posko menunggu masyarakat yang ingin mengungsi. Anggota lain membantu masyarakat yang sedang dilanda banjir rob,” ucapnya.(Red)