Jakarta,(Cakrayudha-hankam.com) – Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyiapkan anggaran Rp53,8 miliar untuk pengadaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan jemaah haji Indonesia tahun 2023. Dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 yang dibelanjakan oleh Kementerian Kesehatan melalui 8 kontrak ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta VII.
“Kementerian Kesehatan c.q. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah mendaftarkan sebanyak 8 kontrak ke KPPN Jakarta VII dengan nilai Rp53,8 miliar yang bersumber dari APBN,” seperti dikutip media ini dari akun instagram @ditjenperbendaharaan, Jakarta, Rabu (07/06/23).
Sampai dengan tanggal 29 Mei 2023, dana yang telah dibayarkan oleh KPPN Jakarta VII sebesar Rp2,15 miliar. Pembayaran tersebut berdasarkan permintaan satuan kerja (satker) yang bersangkutan.
Adapun penyediaan obat-obatan dan perbekalan untuk para jemaah haji antara lain obat saluran napas, obat saluran cerna, obat antidiabetes, obat analgesik dan antiinflamasi dan obat kardiovaskuler. Selain itu, APBN juga dibelanjakan untuk membeli multivitamin, larutan elektrolit dan susu.
“Pelayanan kesehatan menjadi bagian dari tanggung jawab negara dalam melayani jemaah,” tulisnya.
Berbagai obat-obatan dan perbekalan tersebut disediakan sebagai penunjang kesehatan jamaah haji. Nantinya masing-masing jemaah haji akan mendapatkan obat-obatan dan perbekalan tersebut selama menjalankan ibadah di Tanah Suci Mekkah.
“Diharapkan jemaah haji Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik dan diberi kelancaran dalam beribadah hingga dapat menjadi haji yang mabrur,” tandasnya mengakhiri perbincagan bersama awak media.(Red)