Mendak Sanggring
Lamongan,(Cakrayudha-hankam.com) – Bupati Yuhronur usai singgah di kediaman Kepala Desa Tlemang Aris Pramono yang kemudian melanjutkan ziarah ke makam Ki Buyut Terik, pada Kamis (22/12/2022) malam itu menyampaikan, Mendak Sanggring merupakan ritual adat masyarakat Desa Tlemang sebagai bentuk tradisi peringatan tahunan atas diwisudanya Ki Buyut Terik.
Ki Buyut Terik, tutur Bupati Yuhronur, diwisuda oleh Sunan Giri keempat sebagai pemimpin di Desa Tlemang. Kala itu, prosesnya dilaksanakan pada tiap tanggal 24 hingga 27 Jumadil Awal Tahun Hijriah.
“Banyak sekali warisan budaya yang bernilai tinggi namun telah punah akibat tidak adanya pelestarian. Oleh karena itu, saya berterima kasih atas pelestarian budaya yang dilakukan masyarakat Desa Tlemang ini,” ucapnya.
Selanjutmya mengenai wujud peringatan ini, Bupati Yuhronur menyebut, berbagai makanan khas Sanggring disajikan, seperti masakan kuah yang berisi ayam. Namun, uniknya semua yang memasak harus kaum laki-laki.
“Kita ini pewaris budaya, tradisi budaya yang baik, tidak menyimpang dari ajaran Islam sepatutnya terus kita jaga. Saya harap budaya ini terus dilestarikan dan dipertahankan, budaya ini sebagai peringatan atas dilantiknya Ki Buyut Terik yang waktu itu dilantik oleh Sunan Praben atau Sunan Giri keempat. Selain itu tradisi ini juga menandakan bahwa Desa Tlemang ini kaya akan budaya,” jelasnya.(Red)