cakrayudha-hankam.com -Jumat(21/10/2022) Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan RI (Menkes) dalam konferensi pers digelar di Lantai 2 Gedung Adhyatma Kementerian Kesehatan serta secara luring melalui aplikasi zoom, menjelaskan dari rumah pasien gangguan ginjal akut ditemukan 102 obat sirup.
Kasus tersebut tersebar di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari kasus yang ada.
“Ini terjadi peningkatan mulai bulan Agustus. Jadi meninggal karena gangguan ginjal ini normal selalu terjadi cuma jumlahnya kecil sebulan satu dua nggak pernah tinggi,” kata Menkes.
Berdasarkan keterangan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, pihaknya merilis daftar obat tersebut berdasarkan data yang dihimpun dari 156 rumah pasien penderita gagal ginjal.
“Kemenkes mendatangi 156 rumah pasien, dan ada 102 obat yang ada di lemari keluarga ini yang jenisnya sirup. Itu kami laporkan dan Presiden bilang dibuka saja biar masyarakat tenang,” katanya, dikutip pada Sabtu, 22 Oktober 2022
Lebih lanjut, Menkes Budi Gunadi menjelaskan bahwa seluruh produk obat sirup yang telah ditemukan oleh pihaknya itu mengandung polyethylene glikol. Adapun, kandungan tersebut tidak berbahaya, asalkan memiliki batas aman yang wajar.
“Kalau formula campurannya buruk, polyethylene glikol bisa memicu cemaran seperti Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol Butil Ether (EGBE). Kalau dilihat, polyethylene glikol adalah pelarut tambahan yang jarang dicatat dalam informasi produk obat,” ujarnya.
Lantas, apa saja produk obat sirup yang telah dikonsumsi oleh pasien ginjal? Berikut daftar 102 obat sirup sesuai dengan daftar yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan antara lain;
– Afibramol, Alerfed Syrup, Ambroxol syr, Amoksisilin, Amoxan, Amoxicilin, Anacetine syrup, Anacetine DOEN, Apialys Syrup, Azithromycin Syrup, Baby cough Camivita, Caviplex, Cazeti, Cefacef Syrup, Cefspan Syrup, Cetirizin, Colfin Syrup, Cupanol Syrup, Curbexon Syrup, Curviplex Syrup, Depakene, Devosix drop 15 ml, Dextaco Syrup, Domperidon Syrup.
– Disudrin-ped, Elkana Syrup, Eritromisin, Etamox Syrup, Fartolin Syrup, Ferro K, Hecosan, Hufabetamin, Hufagrip, Hufamag Plus Syrup, Ibuprofen, Ifarsyl Plus, Imunped Drop, Interzinc, Itamol Syrup, Klinik Tazkia: Paracetamol Syrup, Metronidazole Syrup, Mucos Drop, Novachlor Syrup, Nytex, OBH Ane Konidin, Omedom Syrup, Omemox, Pacdin Cough Syrup, Pamol.
Paracetamol Drop dan Syrup, Paraflu Syrup, Praxion Syrup, Profilas Syrup, Proris, Proris Hijau, Psidii Syrup, Ranivel Syrup, Rhelafen, Rhinofed, Rhinos Junior Syrup, Rhinos Neo Drop, Rosidon, RSKM: Paracetamol Syrup, Sanmol Syrup, Sanprima, Sucralfate, Tempra, Tremenza Syrup, UNIBEBI Cough Syrup, Unibeby drop, Vesperum, Vesperum drop 15 ml, Vestein (Erdostein), Vometa, Yusimox, Zenichlor Syrup, Zinc Drop, Zinc Syrup, Zincpro Syrup, Zibramax, Asam Valproat Sirup, Carsida, Hufabethamine, Renalit, Hufallerzine, Hufagrip.
Pada konferensi pers ini, Kemenkes juga menegaskan bahwa pihaknya telah menemukan solusi obat untuk kasus ini yaitu fomepizole.
Menkes menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan RI akan mendatangkan 200 dosis obat fomepizole dari Singapura untuk penanganan kasus ini.@Red