Banyuwangi, cakrayudha-hankam.com – Mencegah lebih baik dari pada mengobati adalah tindakan konkret untuk mengantisipasi pentyebaran penyakit HIV/AIDS, karena penyakit yang Satu ini masih belum ditemukan obat yang di nyatakan bisa mengobati secara pasti untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
Pemerintah Desa dibantu dari unsur TNI-Polri dalam memberikan sosialisasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya serta penularan HIV/AIDS yang benar, Sabtu ( 23 juli 2022 ).
Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama serta Warga Blimbingsari juga pemuda Karang Taruna turut hadir dalam acara tersebut, untuk mendapatkan pemahaman dan edukasi terkait bahayanya penyakit HIV/AIDS serta cara untuk mencegah dan menanggulangi agar masyarakat bisa mengantisipasi agar tidak menjadi korban penyakit HIV/AIDS yang semakin tahun bertambah penderitanya.
Kades Blimbingsari Muchbiruddin mengatakan,” kegiatan mendapatkan atensi dari bhabinkamtibmas dan babinsa Blimbingsari dalam sosialisasi Kades memberikan himbauan kepada masyarakat desa untuk tetap mengikuti aturan baik itu aturan dari segi hukum negara dan agama sehingga bisa menghindari pergaulan bebas dan sex bebas ,” ujar Kades.
Masih kata Muchbiruddin ,” kami tak lupa memberikan ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Galuh selaku komisi petugas dari penanggulangan aids dan pihak puskesmas ibu indah selaku yang mewakili ,” terang Muchbiruddin.
Kegiatan mendapatkan respon positif oleh masyarakat, dengan adanya kegiatan sosialisasi dan edukasi tentang pemahaman HIV/AIDS sehingga masyarakat dapat mengetahui penyebaran dan penularannya. Serta masyarakat dihimbau untuk tidak bergonta-ganti pasangan yang bukan pasangan sah ,” tutupnya.
Secara terpisah dr.Benyamin Kristanto, MARS, mantan Dirut Rs.William Boot Surabaya ketika di hubungi media ini via telepon wa menyatakan ,” cara penularan selain berhubungan badan juga bisa melalui obat – obatan berbahaya, juga jarum suntik yang di pake untuk narkoba morpin, juga bisa melalui pergaulan sex bebas ,” terang dr.Benny yang merupakan Anggota Komisi E DPRD Jatim dari Fraksi Gerindra.
Benny menambahkan ,” untuk pencegahan dan penanggulangan, perlu di lakukan pendekatan melalui Sosialisasi dan Edukasi dan secara sistem Konseling, pendekatan moril melibatkan semua pihak, karena HIV/AIDS tidak meninggalkan Virus, karena tidak menimbulkan gejala seperti penyakit pada umumnya, namun dari sekitar mulut yang berwarna putih – putih, bibir , lidah dan penyakit sepeleh yang tidak kunjung sembuh, karena virus terus menggerogoti kekebalan dan imunitas tubuh penderita ,” beber dr.Benny.
Masih kata dr.Benny ,” penyakit HIV/AIDS belum bisa disembuhkan, namun ada beberapa obat untuk meningkatkan imunitas dan kekebalan tubuh pasien, dan pasien perlu pendampingan dan support secara moril, didampingi konseling, dan pemeriksaan secara berkala, agar tetap semangat dan bergairah menjalani hidup normal, jangan di kucilkan dari pergaulan agar tidak beban psikis,” pungkasnya.
Kasus HIV/AID Provinsi Jawa Timur peringkat ke 2 dari Provinsi DKI, Maja perlu penanganan serius, karena penyakit ini tidak terlihat dan gejalanya sulit terdeteksi jika tidak ada pemeriksaan secara berkala, Sosialisasi dan pencegahan harus melibatkan semua pihak, seluruh elemen bangsa karena Orang Dengan HIV AIDS ( ODHA ) terus meningkat dari tahun ke tahun.@ red.