Friday, May 16, 2025
BerandaPemerintahanTelanjur Dipamerkan Prabowo ke Dunia

Telanjur Dipamerkan Prabowo ke Dunia

Program MBG Berhenti Beroperasi Imbas Tak Dibayar, Rugi Rp 1 M

 

JAKARTA, Cakrayudha-hankam.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Prabowo Subianto hingga kini masih memicu kontroversi.

Baru-baru ini, beberapa daerah di Indonesia melaporkan bahwa pelaksanaan program tersebut terhenti.

Situasi ini jelas bertolak belakang dengan citra yang dibangun Prabowo di kancah internasional.

Meskipun Prabowo mengklaim bahwa program MBG telah menarik perhatian besar dari para pemimpin dunia, kenyataannya beberapa dapur umum terpaksa berhenti beroperasi akibat tidak adanya pembayaran untuk biaya operasional.

Prabowo juga menyatakan bahwa banyak pemimpin dunia yang tertarik untuk meniru program MBG yang ia jalankan.

“Saya percaya ini adalah salah satu program terbesar di dunia, dan perhatian global terhadapnya sangat besar,” kata Prabowo, seperti yang dilaporkan oleh Tribunnews pada Rabu (16/4/2025) dan diambil dari TribunJatim.com.

Ketua Umum Partai Gerindra itu kemudian menyebutkan bahwa banyak pemimpin dunia yang menghubunginya setelah melihat program MBG.

Mereka tertarik untuk meniru MBG yang telah dilaksanakan di Indonesia.

“Banyak pemimpin dunia yang mengontak saya, ada yang datang langsung ke sini, dan menyatakan keinginan untuk mencontoh keberanian Indonesia,” ungkap Prabowo.

“Kita berani karena ini adalah panggilan dan keharusan. Anak-anak kita adalah masa depan kita. Mereka tidak boleh mengalami kelaparan, dan tidak boleh pergi ke sekolah dengan perut kosong,” tambahnya.

Disaat bersamaan, kini beredar kabar yang kurang mengenakan tentang dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, yang berhenti beroperasi.

Dapur MBG di Kalibata, Pancoran itu berhenti beroperasi imbas tidak dibayarnya biaya operasional oleh pihak Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN).

Danna Harly, kuasa hukum Ira Mesra, selaku mitra dari Yayasan MBN dan Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG), mengatakan bahwa dapur MBG Kalibata terakhir kali beroperasi pada akhir Maret 2025 atau sebelum Idul Fitri 1446 H.

“Di tempat ini dulunya adalah bekas dapur Makan Bergizi Gratis, tapi saat ini sudah tidak berjalan lagi karena sempat ada konflik dengan beberapa oknum,” kata Danna Harly di Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

Harly menjelaskan bahwa kliennya telah bekerja sama dengan pihak yayasan dan Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) sejak Februari 2025 dan telah memasak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.

Namun, ia menyebut bahwa Ira Mesra belum menerima bayaran dari yayasan.

Seluruh biaya operasional dapur MBG ditanggung oleh Ira.

“Kami tidak dapat memberikan modal lagi karena sudah dua tahap, dengan total 60 ribu porsi. Kami belum menerima pembayaran sepeser pun,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa yayasan sebenarnya telah menerima pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp 386.500.000.

Sebagai mitra, Ira juga telah berupaya menagih pembayaran kepada Yayasan MBN.

Namun, pihak yayasan mengklaim bahwa Ira masih memiliki kewajiban yang belum diselesaikan.

“Ketika Ibu Ira berusaha menagih haknya kepada yayasan, mereka justru menyatakan bahwa Ibu Ira masih berutang sebesar Rp 45.314.249, dengan alasan adanya invoice yang dikeluarkan di lapangan dan dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan,” ungkap Harly.

Menurut informasi yang ada, seluruh dana operasional dikeluarkan oleh Ibu Ira. Semua biaya, mulai dari bahan pangan, sewa tempat, kendaraan, listrik, peralatan dapur, hingga juru masak, ditanggung oleh Ibu Ira,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa total kerugian yang dialami Ira Mesra hampir mencapai Rp 1 miliar.

“Sejauh ini, total kerugian yang dialami Ibu Ira adalah Rp 975.375.000, dan ini baru dari dua tahap,” tambahnya.

“Oleh karena itu, kami berusaha untuk berbicara dengan masyarakat agar pemerintah lebih peka terhadap situasi ini.”

“Jika baru dua tahap saja sudah mengalami kerugian seperti ini, berarti perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan MBG agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” kata Harly.

Ira Mesra juga telah melaporkan Yayasan MBN ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Yayasan tersebut dilaporkan dengan dugaan penggelapan dana sebesar Rp 975.375.000, sesuai dengan perhitungan kerugian yang dialami Ira Mesra dalam pengelolaan MBG.

“Kami telah menyerahkan laporan polisi ke Polres Jakarta Selatan,” ungkap Harly.

Laporan mengenai dugaan penggelapan tersebut telah terdaftar dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya, yang diterbitkan pada Kamis (10/4/2025).

“Laporan ini ditujukan kepada yayasan dan individu tertentu. Masalahnya berasal dari yayasan tersebut,” jelas Harly.

Di sisi lain, Harly berharap Badan Gizi Nasional (BGN), yang mengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG), dapat mengambil tindakan tegas terkait kasus ini.

“Namun, yang paling penting saat ini adalah bagaimana BGN dapat memfasilitasi penyelesaian masalah ini,” tambahnya.

Sementara itu, Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan terlihat sepi dan tidak ada aktivitas.

Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, kini terlihat sepi dan tidak ada aktivitas. Rak-rak yang biasanya menyimpan paket makanan MBG juga tampak kosong.

Ira Mesra, mitra dapur MBG, terpaksa menghentikan operasionalnya karena mengalami kerugian hampir mencapai Rp 1 miliar. Dapur ini terakhir kali beroperasi pada akhir Maret 2025, sebelum Lebaran 2025.

Ira Mesra, mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, terpaksa menutup operasionalnya akibat mengalami kerugian hampir mencapai Rp 1 miliar.

Beberapa meja dibiarkan tergeletak di dapur tersebut, dan kini hanya tersisa beberapa gelas serta tempat minum. (Red-033)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments