Bojonegoro,cakrayudha-hankam.com – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro menerima kunjungan Tim Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I Puslatbang KMP Makassar, Selasa (7/6/2022). Peserta berjumlah sebanyak 39 orang.
Tim dari Puslatbang KMP Makassar diterima di ruang Sinergy Room lantai 6 Gedung Pemkab. Lalu rombongan berkunjung ke Command Center Pemkab Bojonegoro, di lantai 2 gedung Pusat Informasi Publik (PIP) Bojonegoro. Mereka berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Papua dan Papua Barat.
Andi Salviah, S.IP, MM, Koordinator Bidang Pelatihan dan Pengembangan Puslatbang KMP LAN menuturkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dipilih sebagai contoh Best Practice, yang dalam hal ini salah satunya adalah Dinas Kominfo.
Pihaknya memiliki tanggung jawab agar peserta bisa belajar secara langsung, sehingga harus mendapatkan contoh real terkait apa yang bisa diterapkan di instansinya masing-masing. Bojonegoro memenuhi setidaknya 2 kriteria penting yang ditargetkan dalam proses latihan kepemimpinan ini.
https://cakrayudha-hankam.com/wp-content/
Pertama, dari sisi inovasi pelayanan publik. Kedua, bagaimana kemampuan organisasi pemeritah mampu memanfaatkan teknologi Informasi di era sekarang ini.
“Selain itu juga peran kepemimpinan di era digital semua bisa kita dapatkan di Bojonegoro,” ungkapnya.
Andi Salviah mengungkapkan, karena keterbatasan waktu para peserta sebelumnya telah menggali informasi langsung tentang penyelenggaraan pemerintahan di Bojonegoro. Peserta sudah mencari dan mendapatkan informasi yang cukup banyak secara online melalui website dan medsos Pemkab Bojonegoro.
Hal ini adalah poin plus yang mereka dapatkan. Sekaligus membantu mereka dalam mengefektifkan waktu karena informasi terkait Bojonegoro sebagian besar sudah didapat sebelumnya melalui browsing internet. Ada 8 hal terkait data yang mereka butuhkan untuk studi ini dan sebagian besar sudah didapatkan pada saat sebelum turun lapangan.
Diantaranya peran kepemimpinan, pemanfaatan teknologi digital, dan mau melihat bagaimana manajemen kinerja. Bahwa ini adalah latihan kepemimpinan level adminstrator dimana kompetensi mereka adalah kompetensi managemen kinerja. “Penilaian LKjIP, SAKIP seperti apa, semua sudah bisa kami dapatkan di website Pemkab Bojonegoro. Itu salah satu keuntungannya,” tandasnya.
Sementara tentang Satu Data Bojonegoro, Andi menuturkan sejauh ini tim baru mendiskusikannya dengan peserta. Nantinya peserta akan membuat proyek perubahan (proper) yang nantinya yang akan diterapkan. Peserta harus bisa belajar banyak dari Bojonegoro dengan berbasis data resmi.
Sementara itu terkait pelaksanaan good governance di Bojonegoro Andi memandangnya dari sisi keterlibatan CSR pihak ketiga yang cukup besar. Terutama karena bojonegoro penghasil migas. Salah satunya EMCL yang memiliki peran penting tidak hanya langsung ke penguatan kapasitas pemerintahnya, tetapi juga ke masyarakatnya.
“Kami melihat pelaksanaan E-Government ada kemitraan. Seperti yang dijelaskan Ibu Asisten III Sekda bahwa Bojonegoro juga tidak hanya memikirkan internalnya. Tetapi memikirkan bagaimana menjadi daerah penyangga. Misalnya menjadi daerah penunjang transportasi ke daerah/kabupaten lain dengan kereta api. Selain itu kami akan melihat beberapa tempat icon Bojonegoro, inovasi pelayanan di MPP, fokus green governance, smart city, dan kulinernya. Selama perjalanan kami lihat kawasan cukup rindang. Udara disini juga cukup segar, sehat, dan alamiah,” pungkasnya.@ (red.